Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer

Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer - Hallo sahabat Another Stuff, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cisco, Artikel OSPF, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer
link : Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer

Baca juga


Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer

OSPF dapat terbagi-bagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan Area, Setiap area terdiri dari sejumlah Router dan Network, Router dapat berada di antara lebih dari satu area yang disebut dengan Router ABR (Area Border Router), sedangkan satu network atau link hanya dapat berada dalam satu area yang sama saja. Masing-masing Router pada suatu area akan mengurusi area dia sendiri LSDB, Router hanya akan mengirimkan informasi mendetail (LSA Type-1) pada Router yang masih dalam satu area yang sama, informasi mendetail itu seperti Router-id, tetangga si Router, status link, dll yang terdapat pada LSA Type-1. sedangkan untuk informasi Router lainnya pada area yang berbeda tidak begitu mendetail atau hanya informasi Routing saja berupa Network-Network yang berada di luar area.

Pada OSPF terdapat beberapa jenis area yaitu :
  • Backbone : Area ini adalah area terpenting pada OSPF, area ini diidentifikasi dengan angka 0 atau 0.0.0.0, fungsi area ini adalah sebagai penghubung antara satu area dengan area lainnya, semua area yang bukan backbone harus terhubung langsung dengan area backbone ini untuk terhubung dengan area lainnya, jika tidak maka area tersebut tidak dapat mengirimkan informasi Routing pada area lain. Area yang tidak terhubung langsung secara fisik dapat diakali dengan menggunakan Virtual-Link.
  • Standard : Area ini adalah area biasa pada OSPF yang diidentifikasikan dengan angka desimal ataupun dengan 4 oktet angka desimal seperti alamat IP.
  • Stub : Area ini adalah area yang biasanya berada di ujung topologi OSPF, area ini tidak akan menerima informasi yang berasal dari luar OSPF (Redistribute).
Router ABR atau Router perbatasan antara satu area dengan area lainnya, bertugas untuk mendistribusikan informasi Routing yang berasal dari suatu area pada area lainnya dalam bentuk LSA Type-3 yang isinya hanya Network-Network yang dimiliki pada suatu area. jadi Router ABR akan memiliki LSDB lebih dari satu area.

Untuk konfigurasi pada Router Cisco atau OS Cisco IOS tidak jauh berbeda dengan Single area hanya dibedakan areanya saja, saya contohkan seperti topologi dibawah ini :

Pada topologi diatas Network 10.10.10.0/30 berada di area 15, Network 20.20.20.0/30 berada di area Backbone, dan Network 30.30.30.0/30 berada di area 24. Untuk melakukan konfigurasi tinggal masukan network yang dimiliki oleh Router dan sertakan area network tersebut. berikut ini adalah konfigurasinya :

Pertama berikan alamat IP terlebih dahulu pada masing-masing Interface Router :


R1


R1(config)#int g0/0
R1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#exit


R2


R2(config)#int g0/0
R2(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#exit
R2(config)#int g0/1
R2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#exit


R3


R3(config)#int g0/0
R3(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.252
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#exit
R3(config)#int g0/1
R3(config-if)#ip add 30.30.30.1 255.255.255.252
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#exit


R4


R4(config)#int g0/0
R4(config-if)#ip add 30.30.30.2 255.255.255.252
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#exit
Setelah itu kita lanjut pada konfigurasi OSPF, kita mulai dari R1, aktifkan OSPF pada R1 kemudian masukan network yang dimiliki oleh Router tersebut beserta area nya , pada R1 yaitu 10.10.10.0/30 pada area 15.


OSPF R1


R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 15
R1(config-router)#exit
Pada R2 terdapat dua network yaitu 10.10.10.0/30 pada area 15 dan network 20.20.20.0/30 pada area backbone.


OSPF R2


R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#router-id 2.2.2.2
R2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.3 area 15
R2(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)#exit
Pada R3 terdapat dua network yaitu 20.20.20.0/30 pada area backbone dan network 30.30.30.0/30 pada area 24.


OSPF R3


R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#router-id 3.3.3.3
R3(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.3 area 0
R3(config-router)#network 30.30.30.0 0.0.0.3 area 24
R3(config-router)#exit
Terakhir pada R4 terdapat network 30.30.30.0/30 pada area 24.


OSPF R4


R4(config)#router ospf 1
R4(config-router)#router-id 4.4.4.4
R4(config-router)#network 30.30.30.0 0.0.0.3 area 24
R4(config-router)#exit
Setelah semua Router selesai dikonfigurasi sekarang coba kita cek apakah konfigurasi sudah benar dan informasi pada Routing table sudah terisi secara otomatis, untuk melihat Routing table ketikan perintah sh ip route pada setiap Router :


Routing table R1


R1#sh ip route
Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 10.10.10.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L 10.10.10.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
20.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 20.20.20.0/30 [110/2] via 10.10.10.2, 03:02:26, GigabitEthernet0/0
30.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 30.30.30.0/30 [110/3] via 10.10.10.2, 01:09:58, GigabitEthernet0/0


Routing table R2


R2#sh ip route
Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 10.10.10.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L 10.10.10.2/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
20.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 20.20.20.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/1
L 20.20.20.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1
30.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 30.30.30.0/30 [110/2] via 20.20.20.2, 01:12:14, GigabitEthernet0/1


Routing table R3


R3#sh ip route
Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 10.10.10.0/30 [110/2] via 20.20.20.1, 01:14:53, GigabitEthernet0/0

20.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 20.20.20.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L 20.20.20.2/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
30.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 30.30.30.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/1
L 30.30.30.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1


Routing table R4


R4#sh ip route
Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 10.10.10.0/30 [110/3] via 30.30.30.1, 00:11:08, GigabitEthernet0/0
20.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
O IA 20.20.20.0/30 [110/2] via 30.30.30.1, 00:11:08, GigabitEthernet0/0
30.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 30.30.30.0/30 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L 30.30.30.2/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
Terlihat tulisan yang diberi warna merah merupakan informasi Routing yang didapatkan melalui OSPF, tulisan IA artinya informasi Routing tersebut berasal dari luar area si Router atau informasi LSA Type-3. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya tujuan dari dibuatnya area adalah untuk meringankan kerja Router dengan mengurangi database (LSDB) setiap Router, jadi setiap Router hanya memiliki informasi LSDB pada area si Router itu sendiri, coba kita cek pada Router R1 dengan perintah sh ip ospf database :


R1 LSDB


R1#sh ip ospf database
OSPF Router with ID (1.1.1.1) (Process ID 1)

Router Link States (Area 15)

Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count
1.1.1.1 1.1.1.1 1607 0x8000000a 0x000afa 1
2.2.2.2 2.2.2.2 1607 0x8000000a 0x00cf2b 1

Net Link States (Area 15)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
10.10.10.2 2.2.2.2 129 0x80000003 0x0038ed

Summary Net Link States (Area 15)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
30.30.30.0 2.2.2.2 1674 0x80000005 0x000bee
20.20.20.0 2.2.2.2 303 0x80000006 0x0068af
Router R1 semua network nya berada di area 15 sehingga pada Router ini hanya memiliki informasi LSDB pada area 15 saja, coba kita lihat pada Router yang network nya ada yang berada di area 15 dan ada yang di area 0 yaitu R2 :


R2 LSDB


R2#sh ip ospf database
OSPF Router with ID (2.2.2.2) (Process ID 1)

Router Link States (Area 0)

Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count
2.2.2.2 2.2.2.2 1073 0x80000009 0x001da3 1
3.3.3.3 3.3.3.3 1074 0x80000009 0x00ded8 1

Net Link States (Area 0)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
20.20.20.2 3.3.3.3 1156 0x80000002 0x006b31

Summary Net Link States (Area 0)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
10.10.10.0 2.2.2.2 1570 0x80000003 0x00d761
30.30.30.0 3.3.3.3 1304 0x80000003 0x00e711

Router Link States (Area 15)

Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count
2.2.2.2 2.2.2.2 1073 0x8000000b 0x00cd2c 1
1.1.1.1 1.1.1.1 1074 0x8000000b 0x0008fb 1

Net Link States (Area 15)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
10.10.10.2 2.2.2.2 1396 0x80000003 0x0038ed

Summary Net Link States (Area 15)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum
20.20.20.0 2.2.2.2 1570 0x80000006 0x0068af
30.30.30.0 2.2.2.2 1141 0x80000007 0x0007f0
R2 merupakan Router ABR atau Router perbatasan antara satu area dengan area lainnya, jadi R2 memiliki LSDB lebih dari satu yaitu LSDB pada area 15 dan area 0, Router ini juga bertugas mengirimkan informasi Routing (LSA Type-3) antara area 0 dengan area 15.
KesimpulanOSPF dapat dibagi menjadi beberapa Area yang bertujuan untuk mengurangi beban kerja setiap Router, karena dengan Area Router hanya akan mengetahui informasi detail atau LSDB detail pada area dimana Router itu berada, untuk menghubungkan antara satu area dengan area lainnya melewati Router ABR.


Demikianlah Artikel Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer

Sekianlah artikel Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Konfigurasi OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer dengan alamat link https://anothers-stuff.blogspot.com/2016/12/konfigurasi-ospf-multi-area-pada-cisco.html
close
==Close==