Lab Super Cisco 1

Lab Super Cisco 1 - Hallo sahabat Another Stuff, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Lab Super Cisco 1, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cisco, Artikel Superlab, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Lab Super Cisco 1
link : Lab Super Cisco 1

Baca juga


Lab Super Cisco 1

Topologi

Materi Lab


  • VLAN
  • Trunking
  • DHCP Server
  • EIGRP
  • RIPv2
  • OSPF
  • DNS
  • Redistribute
Tujuan Lab
Menghubungkan semua PC agar dapat mengakses Server yang ada di sebelah kiri, untuk menghubungkannya Router menggunakan EIGRP, RIPv2, OSPF yang saling diredistribute, salah satu Switch Layer 3 MLS juga menggunakan EIGRP untuk Routing protocolnya agar terhubung dengan jaringan lainnya dalam topologi tersebut.

PC akan diberikan alamat IP secara dinamis oleh DHCP Server, yang menjadi DHCP Server adalah Router dan MLS, setiap satu switch juga dipisahkan dengan VLAN.

Konfigurasi Bagian 1

Pada bagian ini kita akan mengkonfigurasi VLAN pada Switch, DHCP pada Router, Routing Protocol pada Router yaitu OSPF saja antara R1 dan R2, kita juga akan mengkonfigurasi server untuk DNS dan Web Server. Kita lanjut konfigurasinya :

    VLAN & Trunk pada Switch

    Pertama kita konfigurasi terlebih dahulu VLAN pada Switch untuk memisahkan PC yang ada pada Switch tersebut, pertama kita buat terlebih dahulu VLAN nya pada Switch, jika perlu tiap VLAN diberikan nama (optional). 

    Konfigurasi Switch SW2

    SW2(config)#vlan 10
    SW2(config-vlan)#name vlan10
    SW2(config-vlan)#exit
    SW2(config)#vlan 20
    SW2(config-vlan)#name vlan20
    SW2(config-vlan)#exit
    Lalu barulah masukan vlan pada interface yang diinginkan yang terhubung dengan PC dengan VLAN tertentu
    SW2(config)#int ra f0/1-2
    SW2(config-if-range)#sw mo acc
    SW2(config-if-range)#sw acc vl 10
    SW2(config-if-range)#exit
    SW2(config)#int ra f0/3-4
    SW2(config-if-range)#sw mo acc
    SW2(config-if-range)#sw acc vl 20
    SW2(config-if-range)#exit
    Untuk konfirmasi bisa dilakukan dengan perintah sh vlan brief untuk melihat apakah vlan sudah terbuat dan masuk dalam VLAN database switch
    SW2(config)#do sh vlan brie

    VLAN Name Status Ports
    ---- -------------------------------- --------- -------------------------------
    1 default active Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
    Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12
    Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16
    Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20
    Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
    Gig0/2
    10 vlan10 active Fa0/1, Fa0/2
    20 vlan20 active Fa0/3, Fa0/4

    1002 fddi-default active
    1003 token-ring-default active
    1004 fddinet-default active
    1005 trnet-default active
    Switch juga harus terdapat jalur trunk untuk menghubungkan semua VLAN pada Router yang akan melakukan proses Routing antar VLAN
    SW2(config)#int g0/1
    SW2(config-if)#sw mo tr

    Konfigurasi R1 & R2

    Dua Router ini akan bertugas me routing lalu lintas paket yang berasal dari PC dan Server, konfigurasi pertama adalah IP Address pada setiap Interface Router, untuk pengalamatan IP sesuai dengan nomor Router saja agar lebih mudah, misalnya pada interface R1 yang terhubung dengan R2 maka alamat IP adalah 12.12.12.x/24 nilai x adalah nomor Router juga jika pada Interface R1 maka x=1 jika R2 maka x=2.

    IP Address pada R1

    R1(config)#int g0/0
    R1(config-if)#ip add 11.11.11.1 255.255.255.0
    R1(config-if)#no sh
    R1(config-if)#exit
    R1(config-if)#exit
    R1(config)#int s0/0/0
    R1(config-if)#clock rate 4000000
    R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
    R1(config-if)#no sh
    Karena Router ini terhubung dengan Switch yang terdiri dari beberapa VLAN maka pada Interface Router yang terhubung dengan switch kita buat sub-interface setiap VLAN dan juga alamat IP-nya
    R1(config)#int g0/1.10
    R1(config-subif)#encapsulation dot1q 10
    R1(config-subif)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
    R1(config-subif)#no sh
    R1(config-subif)#exit
    R1(config)#int g0/1.20
    R1(config-subif)#encapsulation dot1q 20
    R1(config-subif)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0
    R1(config-subif)#no sh
    R1(config-subif)#exit
    R1(config-if)#int g0/1
    R1(config-if)#no sh

    IP Address pada R2

    R2(config)#int s0/0/0
    R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
    R2(config-if)#no sh
    Router R1 akan menjadi DHCP Server untuk setiap PC yang berada di VLAN 10 dan VLAN 20 , maka kita harus mengkonfigurasi DHCP Server pada R1 ini. DNS Server

    DHCP Server pada R1

    R1(config)#ip dhcp pool vlan10
    R1(dhcp-config)#network 10.10.10.0 255.255.255.0
    R1(dhcp-config)#default-router 10.10.10.1
    R1(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    R1(dhcp-config)#exit
    R1(config)#ip dhcp pool vlan20
    R1(dhcp-config)#network 20.20.20.0 255.255.255.0
    R1(dhcp-config)#default-router 20.20.20.1
    R1(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    R1(dhcp-config)#exit
    Lalu uji PC untuk menjadi DHCP Client agar mendapatkan alamat IP dari R1


    Alamat IP sudah didapatkan melalui DHCP sekarang kita lakukan PING antar PC yang berada di VLAN yang berbeda.

    Setelah itu konfigurasi OSPF antara Router R1 dan R2 agar keduanya saling bertukar informasi tentang network-network yang dipunya, semua network masukan saja pada area backbone semua.

    OSPF pada R1

    Jika perlu kita atur router-id secara manual pada tiap Router
    R1(config-if)#exit
    R1(config)#router ospf 1
    R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
    R1(config-router)#net 11.11.11.0 0.0.0.255 area 0
    R1(config-router)#net 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
    R1(config-router)#net 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
    R1(config-router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
    R1(config-router)#exit

    OSPF pada R2

    R2(config)#router ospf 1
    R2(config-router)#router-id 2.2.2.2
    R2(config-router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
    R2(config-router)#exit
    Setelah selesai konfigurasi OSPF sekarang kita lihat Routing table pada Router R2 apakah sudah mendapatkan network yang berasal dari R1

    Routing table R2

    R2(config)#do sh ip ro
    Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
    D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
    N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
    E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
    i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
    * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
    P - periodic downloaded static route

    Gateway of last resort is not set

    10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    O 10.10.10.0/24 [110/65] via 12.12.12.1, 00:00:26, Serial0/0/0
    11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    O 11.11.11.0/24 [110/65] via 12.12.12.1, 00:00:26, Serial0/0/0
    12.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks

    C 12.12.12.0/24 is directly connected, Serial0/0/0
    L 12.12.12.2/32 is directly connected, Serial0/0/0
    20.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    O 20.20.20.0/24 [110/65] via 12.12.12.1, 00:00:26, Serial0/0/0

    Yang ditebalkan adalah entri yang dimiliki oleh R1 yang didapatkan dari Routing OSPF.

    Konfigurasi Server

    Server yang berada di kiri ada yang menjadi DNS Server dan Web Server, berikut ini adalah konfigurasi IP Address dan DNS pada Server idn.id

    Konfigurasi IP Address server mengikuti gambar diatas, dan gateway setiap Server sudah pasti 11.11.11.1, setelah konfigurasi Server selesai kita coba akses konten dari Web Server tersebut dari salah satu PC.

Konfigurasi Bagian 2


Pada bagian ini kita melanjutkan konfigurasi pada R2, dan Router lainnya, pada R2 juga menggunakan RIPv2 yang akan diredistribute menjadi OSPF, sedangkan pada R3 menjalankan RIPv2 dan EIGRP yang keduanya akan saling di redistribute. Salah satu Router juga menghubungkan antar VLAN yang berbeda.

    Konfigurasi Switch VLAN & Trunk

    Terdapat Switch SW3 yang memiliki dua VLAN yaitu VLAN 30 dan VLAN 40, pertama kita buat VLAN 30 dan 40 terlebih dahulu pada Switch SW3 ini agar dimasukan dalam VLAN database, jika perlu tiap VLAN diberikan nama
    SW3(config)#vlan 30
    SW3(config-vlan)#name vlan30
    SW3(config-vlan)#exit
    SW3(config)#vlan 40
    SW3(config-vlan)#name vlan40
    SW3(config-vlan)#exit
    Setelah membuatnya tentukan port interface yang ingin dimasukan (assign) pada VLAN tertentu.
    SW3(config)#int ra f0/1-2
    SW3(config-if-range)#sw mo acc
    SW3(config-if-range)#sw acc vl 30
    SW3(config-if-range)#exit
    SW3(config)#int ra f0/3-4
    SW3(config-if-range)#sw mo acc
    SW3(config-if-range)#sw acc vl 40
    SW3(config-if-range)#exi
    Lalu jalur trunk pada Switch yang terhubung dengan Router
    SW3(config)#int g0/1
    SW3(config-if)#sw mo tr
    Untuk konfirmasi pembuatan VLAN dengan mengetikan perintah sh vlan brief pada mode privilleged
    SW3#sh vlan bri

    VLAN Name Status Ports
    ---- -------------------------------- --------- -------------------------------
    1 default active Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
    Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12
    Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16
    Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20
    Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
    Gig0/2
    30 vlan30 active Fa0/1, Fa0/2
    40 vlan40 active Fa0/3, Fa0/4

    1002 fddi-default active
    1003 token-ring-default active
    1004 fddinet-default active
    1005 trnet-default active

    Konfigurasi R2 & R3 & R4

    Ketiga Router ini ada yang menggunakan OSPF, RIPv2 dan EIGRP sebagai Routing Protocolnya, untuk menghubungkan antar Routing protcol yang berbeda kita harus melakukan konfigurasi Redistribute antara Routing protocol tersebut. Salah satu Router ada yang menjadi DHCP Server dan melakukan Routing antar vlan yaitu R4.

    IP Address pada R2

    Untuk konfigurasi IP Address sudah saya jelaskan sebelumnya berdasarkan nomor Router itu sendiri, pada bagian sebelumnya salah satu interface R2 sudah dikonfigurasi, sekarang kita lanjutkan konfigurasi pada R2 ini
    R2(config)#int s0/0/1
    R2(config-if)#clock ra 4000000
    R2(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0
    R2(config-if)#no sh
    R2(config-if)#exit

    IP Address pada R3

    R3(config)#int s0/0/0
    R3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0
    R3(config-if)#no sh
    R3(config-if)#exit
    R3(config)#int g0/0
    R3(config-if)#ip add 34.34.34.3 255.255.255.0
    R3(config-if)#no sh
    R3(config-if)#exit
    R3(config)#int g0/1
    R3(config-if)#ip add 31.31.31.3 255.255.255.0
    R3(config-if)#no sh
    R3(config-if)#exit

    IP Address pada R4

    R4(config)#int g0/0
    R4(config-if)#ip add 34.34.34.4 255.255.255.0
    R4(config-if)#no sh
    R4(config-if)#exit
    R4(config)#int g0/2
    R4(config-if)#ip add 44.44.44.1 255.255.255.0
    R4(config-if)#no sh
    Karena Router ini menghubungkan antar VLAN yang berbeda, maka pada salah satu interface yang terhubung dengan Switch SW3 kita buat beberapa sub-interface dan diberikan alamat IP.
    R4(config)#int g0/1
    R4(config-if)#no sh
    R4(config-if)#exit
    R4(config)#int g0/1.30
    R4(config-subif)#encapsulation dot1q 30
    R4(config-subif)#ip add 30.30.30.1 255.255.255.0
    R4(config-subif)#exit
    R4(config)#int g0/1.40
    R4(config-subif)#encapsulation dot1q 40
    R4(config-subif)#ip add 40.40.40.1 255.255.255.0
    R4(config-subif)#exit

    RIPv2 pada R2

    Konfigurasi RIPv2 pada Router ini, masukan network yang didistribusikan menggunakan RIP
    R2(config)#router rip
    R2(config-router)#ver 2
    R2(config-router)#net 23.23.23.0
    R2(config-router)#no auto-summ
    Pada konfigurasi sebelumnya Router R2 ini juga menggunakan OSPF maka lakukan konfigurasi Redistribute diantara keduanya
    R2(config-router)#redistribute ospf 1 metric 10
    R2(config-router)#exit
    R2(config)#router ospf 1
    R2(config-router)#redistribute rip subnets
    R2(config-router)#exit

    RIPv2 pada R3

    R3(config)#router rip 
    R3(config-router)#ver 2
    R3(config-router)#no auto-summ
    R3(config-router)#net 23.23.23.0
    Router R3 ini nanti akan menggunakan EIGRP, untuk menghubungkannya dengan RIP maka kita perlu melakukan redistribute
    R3(config-router)#redistribute eigrp 1 metric 10
    R3(config-router)#exit
    Setelah RIP selesai lihat hasilnya pada Routing table R3
    R3(config)#do sh ip ro
    Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
    D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
    N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
    E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
    i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
    * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
    P - periodic downloaded static route

    Gateway of last resort is not set

    10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    R 10.10.10.0/24 [120/10] via 23.23.23.2, 00:00:17, Serial0/0/0
    11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    R 11.11.11.0/24 [120/10] via 23.23.23.2, 00:00:17, Serial0/0/0
    12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    R 12.12.12.0/24 [120/10] via 23.23.23.2, 00:00:17, Serial0/0/0
    20.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    R 20.20.20.0/24 [120/10] via 23.23.23.2, 00:00:17, Serial0/0/0
    23.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
    C 23.23.23.0/24 is directly connected, Serial0/0/0
    L 23.23.23.3/32 is directly connected, Serial0/0/0
    31.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
    C 31.31.31.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/1
    L 31.31.31.3/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1

    EIGRP pada R3

    R3(config)#router eigrp 10
    R3(config-router)#eigrp router-id 3.3.3.3
    R3(config-router)#no auto-summ
    R3(config-router)#net 34.34.34.0 0.0.0.255
    R3(config-router)#net 31.31.31.0 0.0.0.255
    Lalu lakukan redistribute pada Routing RIPv2
    R3(config-router)#redistribute rip metric 1 1 1 1 1
    R3(config-router)#exit

    EIGRP pada R4

    R4(config)#router eigrp 10
    R4(config-router)#eigrp router-id 4.4.4.4
    R4(config-router)#no auto-summ
    R4(config-router)#net 30.30.30.0 0.0.0.255
    R4(config-router)#net 40.40.40.0 0.0.0.255
    R4(config-router)#net 34.34.34.0 0.0.0.255
    R4(config-router)#net 44.44.44.0 0.0.0.255
    R4(config-router)#exit
    Untuk melihat hasilnya kita lihat Routing table pada R4
    R4#sh ip ro
    Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
    D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
    N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
    E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
    i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
    * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
    P - periodic downloaded static route

    Gateway of last resort is not set

    10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 10.10.10.0/24 [170/2560000256] via 34.34.34.3, 00:00:12, GigabitEthernet0/0
    11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 11.11.11.0/24 [170/2560000256] via 34.34.34.3, 00:00:12, GigabitEthernet0/0
    12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 12.12.12.0/24 [170/2560000256] via 34.34.34.3, 00:00:12, GigabitEthernet0/0
    20.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 20.20.20.0/24 [170/2560000256] via 34.34.34.3, 00:00:12, GigabitEthernet0/0
    23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 23.23.23.0/24 [170/2560000256] via 34.34.34.3, 00:00:12, GigabitEthernet0/0

    DHCP Server pada R4

    Router R4 akan menjadi DHCP Server untuk memeberikan IP Address pada PC yang berada di VLAN 30 dan VLAN 40, untuk konfigurasi DHCP DNS mengarah pada alamat IP 11.11.11.2
    R4(config)#ip dhcp pool vlan30
    R4(dhcp-config)#network 30.30.30.0 255.255.255.0
    R4(dhcp-config)#default-router 30.30.30.1
    R4(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    R4(dhcp-config)#exit
    R4(config)#ip dhcp pool vlan40
    R4(dhcp-config)#network 40.40.40.0 255.255.255.0
    R4(dhcp-config)#default-router 40.40.40.1
    R4(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    Sekarang kita uji coba tiap PC pada VLAN apakah sudah mendapatkan alamat IP DHCP dari R4 ini.

    Untuk memastikannya lagi lakukan PING dari salah satu PC menuju PC yang ada di VLAN sebelah, dan browsing pada web server yang ada di sebelah kiri saat mengkonfigurasi Bagian 1  


Konfigurasi Bagian 3

Pada bagian ini kita akan mengkonfigurasi dua Switch Layer 3 atau MLS, pada MLS kita akan mengkonfigurasi VLAN dan Trunk, karena ini merupakan Switch yang mampu memproses data layer 3 maka kita juga akan mengkonfigurasi IP Address, DHCP Server dan EIGRP pada MLS ini.

    Konfigurasi VLAN, Trunk pada Switch

    Pertama pada Switch MLS-1 dan MLS-2 kita buat VLAN terlebih dahulu untuk dimasukan dalam VLAN Database.

    VLAN MLS-1

    MLS-1(config-if)#exit
    MLS-1(config)#vlan 50
    MLS-1(config-vlan)#name vlan50
    MLS-1(config-vlan)#exit
    MLS-1(config)#vlan 60
    MLS-1(config-vlan)#name vlan60
    MLS-1(config-vlan)#exit
    Kemudian Assign VLAN atau masukan VLAN pada interface yang diinginkan.
    MLS-1(config)#int ra f0/1-2
    MLS-1(config-if-range)#sw mo acc
    MLS-1(config-if-range)#sw acc vl 60
    MLS-1(config-if-range)#exit
    MLS-1(config)#int ra f0/3-4
    MLS-1(config-if-range)#sw mo acc
    MLS-1(config-if-range)#sw acc vl 50
    MLS-1(config-if-range)#exit
    Lalu konfigurasi trunk pada interface yang mengarah ke Switch lainnya
    MLS-1(config)#int g0/2
    MLS-1(config-if)#sw mo tr
    MLS-1(config-if)#exit
    Hal yang sama juga dilakukan pada MLS-2

    VLAN MLS-2

    MLS-2(config-if)#exit
    MLS-2(config)#vlan 50
    MLS-2(config-vlan)#name vlan50
    MLS-2(config-vlan)#exit
    MLS-2(config)#vlan 60
    MLS-2(config-vlan)#name vlan60
    MLS-2(config-vlan)#exi
    MLS-2(config)#int ra f0/1-2
    MLS-2(config-if-range)#sw mo acc
    MLS-2(config-if-range)#sw acc vl 60
    MLS-2(config-if-range)#exit
    MLS-2(config)#int ra f0/3-4
    MLS-2(config-if-range)#sw mo acc
    MLS-2(config-if-range)#sw acc vl 50
    MLS-2(config-if-range)#exit
    Kemudian konfigurasi trunk port yang mengarah pada MLS-1
    MLS-2(config)#int g0/1
    MLS-2(config-if)#sw mo tr

    Konfigurasi SVI

    Kemudian pada MLS-1 kita lakukan konfigurasi SVI atau memberikan alamat IP pada interface VLAN yang ada di MLS

    SVI MLS-1

    MLS-1(config)#int vlan 50
    MLS-1(config-if)#ip add 50.50.50.1 255.255.255.0
    MLS-1(config-if)#exit
    MLS-1(config)#int vlan 60
    MLS-1(config-if)#ip add 60.60.60.1 255.255.255.0
    MLS-1(config-if)#exit

    Konfigurasi Routing EIGRP

    Switch MLS-1 terhubung dengan R3 yang mendistribusikan informasi Routing menggunakan EIGRP, maka kita harus melakukan konfigurasi EIGRP pada MLS ini agar mendapatkan informasi Routing dari R3.

    MLS-1

    Pertama kita konfigurasi IP Address pada Interface Switch yang mengarah pada R3.
    MLS-1(config)#int g0/1
    MLS-1(config-if)#no switchport
    MLS-1(config-if)#ip add 31.31.31.1 255.255.255.0
    MLS-1(config-if)#exit
    Barulah kita konfigurasi EIGRP pada MLS ini
    MLS-1(config)#ip routing
    MLS-1(config)#router eigrp 1
    MLS-1(config-router)#no auto-summ
    MLS-1(config-router)#eigrp router-id 11.11.11.11
    MLS-1(config-router)#net 31.31.31.0 0.0.0.255
    MLS-1(config-router)#net 50.50.50.0 0.0.0.255
    MLS-1(config-router)#net 60.60.60.0 0.0.0.255
    MLS-1(config-router)#exit
    Kita dapat melihat hasilnya pada Routing table MLS ini
    MLS-1#sh ip ro
    Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
    D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
    N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
    E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
    i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
    * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
    P - periodic downloaded static route

    Gateway of last resort is not set

    10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 10.10.10.0 [170/2560000256] via 31.31.31.3, 00:38:55, GigabitEthernet0/1
    11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 11.11.11.0 [170/2560000256] via 31.31.31.3, 00:38:55, GigabitEthernet0/1
    12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 12.12.12.0 [170/2560000256] via 31.31.31.3, 00:39:02, GigabitEthernet0/1
    20.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 20.20.20.0 [170/2560000256] via 31.31.31.3, 00:38:55, GigabitEthernet0/1
    23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D EX 23.23.23.0 [170/2560000256] via 31.31.31.3, 00:39:04, GigabitEthernet0/1
    30.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D 30.30.30.0 [90/28672] via 31.31.31.3, 00:39:09, GigabitEthernet0/1
    31.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    C 31.31.31.0 is directly connected, GigabitEthernet0/1
    34.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D 34.34.34.0 [90/3072] via 31.31.31.3, 00:39:09, GigabitEthernet0/1
    40.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D 40.40.40.0 [90/28672] via 31.31.31.3, 00:39:09, GigabitEthernet0/1
    44.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    D 44.44.44.0 [90/3328] via 31.31.31.3, 00:39:09, GigabitEthernet0/1
    50.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    C 50.50.50.0 is directly connected, Vlan50
    60.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
    C 60.60.60.0 is directly connected, Vlan60

    Konfigurasi DHCP Server

    Yang akan menjadi DHCP Server adlaah MLS-1 agar PC yang berada di VLAN 50 dan 60 mendapatkan alamat IP Dynamic

    DHCP Server MLS-1

    MLS-1(config)#ip dhcp pool vlan50
    MLS-1(dhcp-config)#network 50.50.50.0 255.255.255.0
    MLS-1(dhcp-config)#default-router 50.50.50.1
    MLS-1(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    MLS-1(dhcp-config)#exit
    MLS-1(config)#ip dhcp pool vlan60
    MLS-1(dhcp-config)#network 60.60.60.0 255.255.255.0
    MLS-1(dhcp-config)#default-router 60.60.60.1
    MLS-1(dhcp-config)#dns-server 11.11.11.2
    MLS-1(dhcp-config)#exit
    Setelah itu kita dapat mengujinya pada PC apakah PC sudah mendapatkan alamat IP.

    Coba lakukan browsing pada Server Server yang ada di sebelah kiri topologi.



Demikianlah Artikel Lab Super Cisco 1

Sekianlah artikel Lab Super Cisco 1 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Lab Super Cisco 1 dengan alamat link https://anothers-stuff.blogspot.com/2017/02/lab-super-cisco-1.html
close
==Close==