SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA

SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA - Hallo sahabat Another Stuff, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel artikel, Artikel perpus, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA
link : SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA

Baca juga


SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA


Christmas Island memiliki luas 135 km2. Letaknya hanya 500 Km (310 mil pantai) dari Jakarta. Jika di tarik garis pantai dari pulau terluar Australia (terdekat ke Indonesia) hanya 975 Km (606 mil Pantai) dari pulau Cocos (Pulau keling). Bahkan jika di tarik ke garis kota terluar di Australia (terdekat ke Indonesia) hanya 2600 Km (1600 mil pantai) dari kora perth. Christmas Island memiliki iklim tropis, letak pulau tersebut berada di Samudera Hindia terletak 2.600 Kilometer (1.600 mil) dari arah barat laut kota Perth, Australia Barat, 500 km (310 mil) dari arah selatan Jakarta, Indonesia dan 975 km (606 mil) dari pulau Cocos (Keeling). Christmas island merupakan kepulauan yang memiliki populasi sebesar 1.402 warga yang tinggal di sejumlah daerah pemukiman di ujung utara pulau Flying Fish Cove ( Sebuah Perkampungan), Kota Perak, Poon Saan Dan Drumsite
Kata Kunci : Christmas Island, Pulau Natal, Australia, ASPC.
           Christmas Island atau pulau natal merupakan sebuah pulau yang pertama kali ditemukan oleh seorang warga Inggris bernama kapten William Mynors pada tanggal 25 Desember 1643, pada saat itu kapten William Mynors sedang melakukan pelayaran dari Inggris ke India. Penemuan pulau tersebut bertepatan dengan hari natal sehingga pulau tersebut di beri nama Christmas Island atau Pulau Natal yang pada waktu belum di cantumkan dalam sebuah peta dunia. Pulau Natal baru di camtumkan dalam peta dunia pada tahun 1666 M oleh ahli peta yang berasal dari belanda Pieter Goos dengan nama Mony yang artinya belum jelas, karena catatan yang di tulis oleh kapten William Myonors memang tidak lengkap. Baru pada Maret 1688 M, informasi tentang kepulauan natal tersebut lebih detail ketika seorang penjelajah laut yaitu William Dampier dengan kapalnya Cygnet tiba di Christmas Island yang berangkat dari wilayah Indonesia yang pada saat itu statusnya masih dalam jajahan Belanda. Tujuan pelayaran tersebut awalnya adalah menuju ke pulau Cocos, tetapi karena cuaca bruk akhirnya pelayaran di alihkan kearah timur dan akhirnya terdampar di Chritmas Island yang masih belum berpenghuni.                                   
              Christmas Island berada dalam sebuah wilayah luar negeri Australia dan terdiri dari satu pulau. Posisi pulau tersebut sangat dekat dengan Negara Indonesia tepatnya di sebelah barat daya pulau Jawa. Christmas Island memiliki iklim tropis, letak pulau tersebut berada di Samudera Hindia terletak 2.600 Kilometer (1.600 mil) dari arah barat laut kota Perth, Australia Barat, 500 km (310 mil) dari arah selatan Jakarta, Indonesia dan 975 km (606 mil) dari pulau Cocos (Keeling). Christmas island merupakan kepulauan yang memiliki populasi sebesar 1.402 warga yang tinggal di sejumlah daerah pemukiman di ujung utara pulau Flying Fish Cove ( Sebuah Perkampungan), Kota Perak, Poon Saan Dan Drumsite. Christmas Island dulunya di huni oleh bangsa melayu (Indonesia), pada umumnya mereka adalah orang-orang bugis yang mencari nafkah hingga ke bagian Utara Australia termasuk Christmas Island atau Pulau Natal. Selain bangsa melayu yang menghuni pulau natal tersebut, bangsa tinghoa juga banyak terdapat di pulau natal. Hal ini dikarenakan pada asalnya mereka bekerja sebagai pekerja tambang fosfat dan mereka di datangkan dari Malaysia dan singapura.
              Pulau Natal juga di jadikan sebagai tempat peluncuran satelit oleh sebuah perusahaan peluncuran satelit milik Samara Space Center, Sydney Australia, dan Rosaviacosmos Rusia yang di kenal dengan Asia Pasific Space Center (ASPC), mengingat letak dari pulau natal tersebut sangat dekat dengan garis khatulistiwa dan iklimnya mudah di prediksi serta memperkecil resiko jatuhnya roket pengorbit satelit.Pulau Natal kerapkali menjadi sorotan dunia, karena kepulauan tersebut seringkali di jadikan sebagai tujuan para imigran gelap yang bertujuan masuk ke wilayah Negara Australia. Selama ini memang kepulauan natal atau Chritmas Island di jadikan sebagai tempat penampungan para imigran gelap yang kebanyakan berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan yang hendak menetap di Negara Australia.
              Chritmash island diklaim sebagai pulau milik Negara Australia dan tidak ada satu pun Negara berkutik memprotes atau mengatakan pulau ini bukanlah milik Australia. Keindahan alam yang terdapat pada pulau tersebut sangat menarik perhatian para wisatawan asing termasuk Negara Indonesia sendiri untuk mengunjungi pulau natal tersebut. Jumlah resmi wisatawan Indonesia versi kompasiana.com mencapai 80 hingga 90 % dalam setiap tahunnya. Suasana alam yang eksotis memang langsung menghipnotis para wisatawan yang mengujungi kepeulauan natal tersebut. Selain itu yang menarik perhatian dunia adalah pulau natal di jadikan sebagai tempat perjudian kelas whasio dunia yang kabarnya mengalahkan fasilitas seperti di macao dan genting Malaysia dan kemungkinan besar setara dengan lokasi casino terbaik di Asia saat ini yaitu di Singapore.
              Banyak pendatang asing di Chritmas Island  yang mencari suaka. Pulau tersebut memang di huni oleh penduduk yang bukan berasal dari penduduk asli setempat, penghuni pulau natal ini kebanyakan berasal dari para migrant yang sebagianbesar mencari status kewarganegaraan dari pemerintah Australia. Namun yang sangat menarik adalah sebagian dari imigran tersebut adalah orang Islam. Serta juga terdapat beragam etnis pemukim daratan yang hanya berjarak 500 kilometer dari Jakarta tersebut, di antranya Anglo Australia, Eropa, Han China dan Sebagainya. Namun Tinghoa Hokkien lah yang paling mendominasi populasi. Jadi tidak heran apabila paham budha yang menjadi mayoritas agama di pulau kaya hutan tropis tersebut. Jika di lihat lebih rinci penganut agama budha sebanyak 36 %, Katholik 18 %, Agama Kepercayaan lain seperti Baha’I, Tao Dan Konghucu sebanyak 21 % . Sedangkan untuk agama islma sendiri menjadi mayoritas ke dua di pulau natal tersebut. Kebanyakan komunitas muslim lebih banyak tinggal di Flying Fish Cove yang lebih di kenal dengan sebutan nama “Kampong”.
              Kehidupan di dalam pulau natal tersebut berjalan dengan baik damai  serta hidup dalam keberagaman agama yang berbeda-beda. Pemerintah setempat juga menerapkan hari libur untuk dua hari raya Islam, serta festival yang berbau agam islam juga di izinkan untuk di gelar. Perayaan, selamatan, khitanan, pengajian, Dll juga di lakukan di Christmas Island tersebut, sebagaimana seperti yang di lakukan oleh kebanyak muslim di Indonesia. Untuk wisatawan yang akan mengunjungi komunitas islam yang berada di dalam Flying Fish Cove (Kompong) harus menggunakan pakaian yang menutup aurat, hal tersebut di lakukan untuk menghargai para komunitas muslim yang ada di pulau tersebut dan semua nya tidak ada yang keberatan dalam menerapkan aturan tersebut. Terkait masalah masuknya islam di pulau tersebut sudah ada sejak abad ke 5 M. di mana pada masa tersebut terjadi pelayaran dalam melakukan kegiatan perdagangan oleh bangsa melayu dari Asia Tenggara.
              Di pulau natal tersebut juga terdapat sebuah masjid yaitu Masjid At-Taqwa, yang sangat padat tempatnya ketika hari jum’at telah tiba. Beberapa muslim lain juga menyebut masjid tersebut dengan masjid Kampong. Untuk arsitekturnya sendiri sama seperti kebanyakan masjid yang ada di Indonesia, namun yang membedakan hanyalah atapnya yaitu bukan berbentuk kubah melainkan merucut. Masjid tersebut di kelola oleh dewan Islam Federasi Australia (AFIC) di Christmas Islad . Selanjutnya untuk kedatangan para pendatang yang mencari suaka sebelumnya di sambut antusias oleh para komunitas muslim yang berada di pulau natal tersebut. Numun karena para pendatang yang mencari suaka tersebut terus meningkat sehingga hal ini membuat para komunitas muslim menjadi gerah. Namun meski demikian kehidupan dalam keberagama agama di Chritmas Island berjalan dengan baik dan damai.
Daftar Rujukan
http// Chritmas Island – Australia // Wikipedia.com, (Online), 30 November 2014
Www. Pikiran rakyat-rakyat.com/node/195310. Com, (Online), 30 November
2014
Www. Kompasiana / pulau Christmas. Com, (Online), 30 November 2014
Mutakhorij-assuniyyah.blogspot.com/2013/02/islam-di-pulau-christmas-australia.html. (Online), 01 Desember 2014


www. Pikiran rakyat-rakyat.com/node/195310. Com
www. Christmas Island _wikipedia. Com
www. Kompasiana / pulau Christmas. Com
Mutakhorij-assuniyyah.blogspot.com/2013/02/islam-di-pulau-christmas-australia.html.


Demikianlah Artikel SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA

Sekianlah artikel SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel SEJARAH PULAU NATAL ( CHRISTMAS ISLAND ) DI AUSTRALIA dengan alamat link https://anothers-stuff.blogspot.com/2016/09/sejarah-pulau-natal-christmas-island-di.html
close
==Close==